Kamis, 11 April 2013

Peranan Pendidikan Pada Abad ke-21



Pertanyaan yang selalu membelit saya setiap harinya ini akhirnya dapat terjawab. Pertanyaan yang  telah lama hadir dalam memori ingatan jangka panjang saya ini akhirnya dapat terpecahkan melalui sebuah buku yang berjudul Accelerated Learning For The 21st Century, karya Malcolm J. Nicholl. Pertanyaan saya yang hadir sejak dulu adalah apakah peranan pendidikan sangat berpengaruh bagi sektor perekonomian negara kita? Merujuk pada fakta yang ada bahwa gelar sarjana pun tak cukup mampu untuk dijadikan sebagai mata pencaharian berskala panjang. Pada kenyataannya di negara kita ini cukup banyak jumlah sarjana yang berujung pada pengangguran. Lantas apakah peranan pendidikan dapat berpengaruh cukup signifikan dalam perbaikan nasib kehidupan bangsa pada abad ke-21 ini?

Saya temukan semua jawaban itu dalam buku ini. Dalam buku ini dijelaskan secara rinci mengapa peran pendidikan terasa begitu penting bagi suatu bangsa.

Pada tanggal 14 Mei 1997, seorang Ratu Inggris berpidato di depan parlemen. Pidato tersebut berisi:
“Prioritas Utama pemerintah sekarang adalah pendidikan. Pemerintah berusaha keras meningkatkan standar pendidikan di Sekolah dan Perguruan Tinggi, serta berupaya menggalakkan program belajar terus menerus di tempat kerja.

            Selanjutnya ada lagi pidato yang dibawakan oleh pemerintah partai buruh di bawah pimpinan Perdana Menteri Tony Blair, beliau berpidato dikarenakan beliau sedang mengkampanyekan program politiknya. Beliau mengatakan bahwa tiga prioritas utama pemerintah Inggris saat ini adalah “Pendidikan, Pendidikan, Pendidikan”.

            Perdana Menteri Tony Blair yakin bahwa komitmennya itu akan membuat bangsa Inggris bisa bersaing dengan bangsa-bangsa lain untuk meghadapi tantangan abad ke-21 ini. Kebijakan itu juga sesuai dengan deklarasi pemerintahan Bill Clinton di Amerika Serikat yang juga memfokuskan program politiknya pada sistem pendidikan.

            Komitmen berupa pentingnya pendidikan itu dapat menghantarkan Perdana Menteri Tony Blair dalam memenangi pemilu di Inggris. Semua rakyat inggris pun begitu antusias dalam program belajar sepanjang hayat ini, sebab belajar harus dimulai sedini mungkin dan tidak akan berhenti sampai manusia meninggal dunia.

            Kemudian kita dapat melihat contoh-contoh real-nya bahwa mengapa peranan pendidikan ini terkesan begitu penting.

Para pakar sependapat bahwa pekerjaan yang paling bernilai di masa depan adalah para pekerja otak yang memiliki bakat yang besar dan terlatih. Apakah benar begitu?

Contohnya:

Pekerjaan yang berulang dan mekanis akan diambil alih oleh mesin-mesin yang dikendalikan komputer, atau diekspor ke negara-negara berpenduduk padat dimana penduduknya dipersiapkan untuk bekerja dengan upah rendah dan dimana pemerintahannya menawarkan insentif-insentif besar bagi dunia bisnis. Itu hanyalah contoh kecil untuk menunjukkan bahwa sedikit sekali lapangan pekerjaan yang tersedia bagi orang yang berpendidikan rendah.

Sekalipun anda mempunyai suatu “Pekerjaan otak”, pendidikan tetap harus menjadi perhatian dan kepedulian utama anda. Jika seluruh standar pendidikan bangsa kita tidak mengalami peningkatan pesat, anda akan dikenai pajak lebih tinggi, output perekonomian nasional yang rendah, dan biaya kekacauan social yang tinggi.

Capaian pendidikan yang rendah, keterampilan analitis dan keterampilan pengambilan keputusan yang parah akan mengantarkan kita kepada ketergantungan ekonomi. Anda akan mengalami pajak yang lebih tinggi di masa mendatang karena sebuah bangsa yang sebagian besar penduduknya tidak dapat berfungsi dalam sebuah dunia yang berteknologi tinggi akan berarti kerugian besar akibat angka pengangguran tinggi, biaya kesejahteraan yang tinggi, dan ongkos pengendalian kejahatan yang tinggi, sebab ada korelasi besar antara pendidikan dan kesehatan. Banyak penelitian menunjukkan bahwa orang yang berpendidikan tinggi pada umumnya sehat dan berumur lebih panjang.

Lihatlah sisi positif. Kekayaan bangsa kita adalah hasil dari kualitas otak penduduknya, kreativitas, dan keterampilan.  Dengan kata lain, aset terbaik kita adalah kemampuan kolektif kita untuk belajar cepat dan beradaptasi secara cerdas terhadap situasi yang tidak dapat diramalkan.

Pada masa yang berubah sangat cepat seperti sekarang ini, keterampilan super seperti yang tersebut di atas yang mampu membuat kita tidak akan menganggur pada abad ke-21 ini. Selanjutnya setelah menelaah contoh wacana sebelumnya, anda perlu bertanya kepada diri anda sendiri, akan menjadi apakah anda di masa depan nanti? Apakah anda sudah siap menghadapi masa depan yang terus berkembang seperti sekarang ini? Apakah anda dapat bertahan hidup di era abad ke-21 ini?

Kuncinya hanya satu. Menurut Daniel Burns, penulis Techno Trends 24 Technologies That Will Revolutionize Our Lives, menekankan bahwa “Masa depan adalah milik mereka yang mampu untuk terus berlatih dan belajar”

Belajar bukan hanya mengetahui jawaban-jawaban. Juga bukan hanya mengetahui serpihan dan penggalan dari suatu batang tubuh pengetahuan. Belajar tidak hanya diukur dengan indeks prestasi dan nilai ujian semata. Belajar bukan hanya aktivitas menuliskan di atas papan tulis apa yang diketahui orang lain.

Belajar adalah petualangan seumur hidup, perjalanan eksplorasi tanpa akhir untuk menciptakan pemahaman personal kita sendiri. Petualangan itu haruslah melibatkan kemampuan untuk terus-menerus menganalisis dan meningkatkan cara anda belajar. Belajar harus dimulai jauh sebelum hari pertama masuk sekolah seorang anak dan terus berlangsung seumur hidupnya. Kita tidak boleh berhenti belajar dan mengimplementasikan apa yang telah kita pelajari.

Merujuk pada kesimpulan dari segala pertanyaan saya yang telah dibantu oleh buku yang berjudul Accelerated Learning For The 21st Century ini adalah yang terpenting bukan membangun perangkat kerasnya, melainkan yang terpenting adalah meningkatkan kualitas otak SDM-nya. Tentunya kualitas SDM akan dapat terus meningkat jika dibarengi dengan investasi pendidikan yang terus dilakukan sepanjang hayat. Kesimpulan terakhir saya sependapat dengan Bill Gates, pendiri perusahaan Microsoft, dalam bukunya The Road Ahead, mengatakan bahwa, “Dalam dunia yang berubah, pendidikan adalah modal utama bagi seseorang agar bisa beradaptasi”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar